hari ini admin ada terbaca di dalam majalah tentang satu penyakit yang dipanggil "Disleksia" jadi hari ini admin akan menulis tentang penyakit ini kerana admin rasa amat tertarik dengan tajuk ini..semoga bermanfaat..

APA ITU DILEKSIA ?


Disleksia adalah kelainan proses belajar yang khusus terjadi di bidang kemampuan membaca, menulis dan mengeja. Kesulitan ini disebabkan oleh masalah untuk mengenali bunyi perkataan dan bagaimana hubungannya dengan huruf – huruf dan kata – kata secara tulisan. Kondisi ini adalah kelainan belajar yang khusus, dan tidak dipengaruhi oleh tingkat inteligensi seseorang.
Disleksia adalah masalah yang akan terjadi seumur hidup yang dapat memberikan tantangan pada kehidupan seseorang sehari – harinya. Disleksia muncul pada seseorang atau anak – anak dengan penglihatan atau inteligensi yang normal, terkadang bisa saja tidak terdeteksi selama bertahun – tahun hingga seseorang mencapai usia dewasa.
Disleksia bukanlah suatu penyakit. Kata disleksia berasal dari bahasa Yunani yang berarti kesulitan dengan kata – kata dan merupakan masalah hambatan belajar yang paling umum terjadi pada anak – anak. Kurang lebih pada sekitar 80% anak yang mengalami gangguan belajar ternyata mengalami disleksia, dan mempengaruhi anak – anak perempuan serta laki – laki, juga yang berasal dari berbagai etnis serta berbagai latar belakang ekonomi yang berbeda, jadi tidak ada kalangan khusus yang spesifik memiliki kecenderungan untuk menderita disleksia.

Penyebab Disleksia
Disleksia muncul dari mulai tingkat yang medium hingga berat dan tidak ada dua orang yang memiliki tingkatan yang persis sama antara satu sama lain. Walaupun belum dapat diketahui benar – benar apa persisnya penyebabnya, namun para peneliti menemukan bahwa penyebab disleksia adalah faktor neurobiologis dan faktor genetika. Setelah melakukan beberapa penelitian terhadap fungsi otak dan anatomi, ditemukan bahwa ada perbedaan pada perkembangan dan fungsi otak seorang penderita disleksia.
Jika ada beberapa individu ada yang mewarisi genetika yang mengandung bawaan disleksia, dan biasanya hal itu menurun dalam keluarga. Jadi jika ada anggota keluarga yang mengalami disleksia, maka kemungkinan besar anggota lainnya juga mempunyai resiko yang sama.

Ciri – Ciri Disleksia yang Mudah Dikenali
  1. Mengalami masalah mempelajari nama – nama benda dan bunyi dari huruf – huruf.
  2. Kemampuan mengeja tidak konsisten dan tidak boleh ditebak.
  3. Menaruh kata dan bentuk dengan urutan yang salah, misalnya menuliskan angka 6 menjadi 9, atau menuliskan huruf B padahal yang dimaksud adalah D.
  4. Bingung dengan urutan dari huruf – huruf dalam suatu kata.
  5. Membaca sangat perlahan atau membuat kesalahan ketika membaca keras – keras, dan kemampuan membacanya berada di bawah rata – rata anak seusianya.
  6. Mengalami gangguan visual ketika membaca, misalnya seorang anak akan melihat bahwa huruf – huruf dan kata – kata akan tampak berlompatan atau buram, padahal hasil tes mata menunjukkan hal yang normal.
  7. Dapat menjawab pertanyaan dengan baik secara lisan namun mengalami kesulitan ketika harus memberikan jawaban dalam bentuk tulisan.
  8. Harus berusaha keras mempelajari hal – hal yang berurutan, seperti urutan hari atau urutan dari alfabet. Juga mengalami kesulitan untuk mengingat urutan atau langkah – langkah dari suatu hal.
  9. Menulis dengan sangat perlahan dan mempunyai tulisan tangan yang buruk, tidak dapat mengenali persamaan atau perbedaan pada setiap kata dan huruf.
  10. Sulit mengingat instruksi yang cepat dan beruntun, juga mengingat kata – kata yang telah dipelajari. Karena itu mereka seringkali bermasalah dengan pengaturan waktu dan perencanaan sesuatu.
  11. Mengalami kesulitan untuk mengerti kalimat – kalimat yang merupakan ungkapan atau istilah tertentu.
  12. Ada kemungkinan orang yang mengalami disleksia merasa pusing ketika sedang berusaha membaca.
  13. Mengalami kesulitan untuk memproses apa yang didengar
  14. Sulit mempelajari bahasa asing.
  15. Sulit mengerjakan problem yang berhubungan dengan matematika, dan tidak berhasil pada pelajaran matematika yang lebih rumit.
  16. Kebanyakan berpikir dengan perasaan dan gambaran – gambaran, bukan dengan kata – kata atau suara.
  17. Seorang anak yang disleksia bisa menjadi pembuat onar atau justru terlalu pendiam.
  18. Rentan mengalami infeksi telinga, dan sensitif terhadap produk kimia, perasa tambahan atau makanan tertentu.
  19. Mempunyai memori jangka panjang yang sangat baik terhadap wajah, pengalaman dan tempat – tempat.

Comments

Popular posts from this blog

PERATURAN ASAS IKHTIAR HIDUP

pengenalan kepada ikhtiar hidup di dalam hutan.